Harga beras yang sudah mulai stabil di bulan Desember tiba-tiba melonjak lagi di bulan Januari. Hal ini ternyata bukan disebabkan oleh stok beras yang menipis, karena pada bulan Januari dan Februari stok nasional surplus. Demikian pernyataan Guru Besar IPB dan ketua AB2TI, Prof. Andreas Santosa kepada MetroTv, KompasTv dan SindoNews. Selanjutnya Prof. Andreas menyatakan bahwa harga beras tetap naik padahal stok cukup, disebabkan oleh komunikasi pemerintah yang terus saja menyatakan bahwa terjadi terjadi defisit sejumlah 2.9 juta ton di bulan Januari dan Februari. Pernyataan ini memicu kepanikan di masayarat. Simak pernyataan Prof. Andreas melalui tayangan berikut