+62-251-8423005 Fax: +62-251-8423004 ab2ti.pusat@gmail.com
Swasembada pangan masih berada pada tataran wacana. Petani sebagai basis utama produksi belum mendapat perhatian serius. Selama ini, solusi defisit pangan adalah impor. Ketua AB2TI, Prof. Dr. Dwi Andreas Santosa mengemukakan data yang menunjukan bahwa produksi pangan pada era pemerintahan Jokowi setiap tahun turun 0,23%. Selanjutnya ia mengemukakan bahwa persoalan utama dari swasembada pangan ditentukan oleh perhatian pemerintah terhadap petani. Kunci terpenting bagi pemerintah adalah mempertahankan harga terbaik ditingkat petani sambil pemerintah mempertimbangkan harga ditingkat konsumen. Ketahanan pangan pangan ditopang oleh kedaulatan dan kemandirian. I Gusti Ketut Astawa, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan (BAPANAS) sepakat bahwa swasembada pangan bergantung kepada harga yang layak ditingkat petani. Dan beliau mengemukakan bahwa BAPANAS akan memperhatikan soal ini. Simak selengkapnya perbincangan di CNBC Indonesia, Your Money Your Vote.