+62-251-8423005 Fax: +62-251-8423004 ab2ti.pusat@gmail.com

Press Release ini merupakan hak jawab kami terhadap berita yang mengutip pernyataan Saiful, pengamat politik dan kebijakan publik dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan Publik (PKPK) yang muncul di berbagai media online sebagai tanggapan terhadap tulisan Ketua Umum AB2TI yang juga dosen IPB di Kompas hari Jumat, 9 Agustus 2024 halaman 7 berjudul “Kegagalan Pembangunan Pertanian”. Pernyataan Saiful tidak terkait isi dan materi yang ditulis di Kompas tetapi menyinggung berbagai hal yang tidak terkait sama sekali dengan materi tulisan. Isinya terutama menyangkut kerjasama AB2TI dengan Kementerian Pertanian yang dinyatakan gagal.

Kerjasama direncanakan 3 tahun dimulai Mei 2017 hingga 2019 yang ditandatangani oleh Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi dengan Sekretaris Jenderal AB2TI. Kerjasama melibatkan ratusan petani AB2TI di beberapa kabupaten di pulau jawa. Tujuannya untuk menyeleksi 3.000 galur yang sudah dikembangkan AB2TI di 7 kabupaten (wilayah kerja) AB2TI. Kerjasama baru berjalan satu musim kemudian dihentikan secara sepihak oleh Kementerian Pertanian tanpa konfirmasi ke AB2TI. Sebelum penghentian tersebut, koordinator wilayah AB2TI Jawa Tengah menyatakan banyak benih bantuan pemerintah yang kualitasnya buruk. Petani mengalami kerugian besar karena harus mendanai seluruh penelitian secara mandiri. Riset tetap dilanjutkan di 7 kabupaten dan diperluas ke kabupaten-kabupaten lainnya melalui dana dari petani itu sendiri. Pada tahun 2019 penelitian menghasilkan IF16, salah satu varitas dengan produksi tertinggi di Indonesia, yang pertanaman padinya sempat dikunjungi oleh peneliti-peneliti Kementerian Pertanian dan BPS. Kemudian berturut2 dihasilkan IF17 dan IF20 yang saat ini sudah mulai dikenal oleh petani. Semuanya menggunakan pendanaan gotong royong oleh petani2 kecil anggota AB2TI tanpa bantuan pihak manapun.

Apa yang dialami petani-petani AB2TI terus beranjut. Di 23 Juli 2019 ketua AB2TI Aceh Utara (Tengku Munirwan, kepala desa) ditangkap polisi karena mengembangkan benih karya petani AB2TI, IF8, yg produktivitasnya hampir 2x lipat benih bantuan pemerintah. Dia merupakan peraih penghargaan Inovasi Desa tingkat Nasional karena mengembangkan IF8 di Aceh. Setelah hampir satu tahun setiap Kamis wajib lapor, akhirnya di April 2020 dikeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), karena yang bersangkutan tidak bersalah.

Kerjasama lain yang disinggung dalam pernyataan tersebut tidak terkait dengan AB2TI tetapi kerjasama antara IPB yang diwakili Pusat Bioteknologi IPB dan Kementerian Pertanian di 2022 – 2023 untuk pemetaan komoditas hortikultura strategis di 13 Kabupaten dan pengembangan lahan pertanian produktif di 2 Kabupaten. Kerjasama pertama merupakan bagian dari Horticulture Development of Dryland Areas Project (HDDAP) yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB). Perwakilan ADB yang menangani proyek tersebut kagum dengan hasil pekerjaan yang dilakukan IPB.

Sekretaris Jenderal AB2TI

Suroso